Tips Menyapih Anak Dengan Cinta


Bagi seorang ibu, bisa memberikan ASI ekslusif pada buah hatinya adalah kebahagiaan tersendiri. Bukan hanya memenuhi kebutuhan nutrisi yang tepat, pemberian ASI eksklusif juga menjadi sarana kedekatan emosi yang positif antara ibu dan anak. Namun, sang ibu juga harus menyadari bahwa ada saat di mana masa-masa ‘nenen’ anak harus dihentikan atau biasa disebut dengan disapih.
Menyapih atau menghentikan bayi menyusu dari payudara dapat menjadi masa yang emosional, tidak hanya bagi bayi, tapi juga bagi ibu. Bukan saja karena selanjutnya akan ada perubahan cara bayi mendapatkan nutrisi, tapi terlebih karena kebanyakan bayi mendapat ketenangan dengan menyusu langsung dari payudara ibunya. Memang ini tidak mudah, tapi  kita bisa menggunakan metode atau cara menyapih anak dari ASI dengan efektif dan aman.

Benarkah cara menyapih anak itu sulit sekali? sebenarnya menyapih anak itu bisa menjadi sesuatu yg menyulitkan, bisa juga tidak. Terlebih lagi untuk anda yang baru pertama kali mengalami ritual menyapih pada bayi. Ada banyak faktor yang dapat menjadi penyebab gagalnya ritual menyapih pada bayi. Bukan hanya datang dari bayi yang rewel, namun juga ikatan emosional yang dimiliki ibu bersama dengan si bayi, membuat sebagian ibu merasa tidak tega dengan hal ini dan pada akhirnya usaha menyapih yang sudah dilakukan dengan susah payah menjadi gagal karena ibu merasa kasihan pada buah cintanya. Jadi semua tergantung cara kita untuk menyapih nya. Dan biasanya pada waktu ingin tidur si anak selalu ingin menyusu.ada baik nya kita lakukan beberapa hal agar si anak bisa tidur tanpa harus menyusu. Nah, berikut ini adalah beberapa tips menyapih anak yang bs anda lakukan.



Baca Juga :


Ketahui Waktu Yang Paling Tepat
Setiap bayi atau anak memiliki waktu berbeda untuk bisa menerima ketika sudah tidak diberikan ASI oleh ibunya. Pada dasarnya bayi yang sudah berusia 6 bulan sudah bisa menerima makanan tambahan atau makanan semi padat. Kemudian kemampuan bayi untuk menerima makanan selain ASI akan terus meningkat dari bulan ke bulan. Beberapa bayi juga baru bisa menerima makanan setelah berusia 1 tahun. Jadi ibu harus mengetahui kapan waktu yang paling tepat untuk menyapih sehingga anak bisa menerima proses ini secara alami.

Lakukan Secara Bertahap
Cara menyapih anak dari ASI yang benar adalah dilakukan secara bertahap. Artinya kita kurangi frekuensi menyusui, misalnya biasanya 4 kali sehari kita kurangi 1 kali pemberian setiap 2 hari, hingga akhirnya berhenti sama sekali. Hal ini bertujuan agar ASI tidak distop secara tiba-tiba, sehingga cara ini akan mengurangi risiko pembengkakan dan nyeri pada payudara ibu.

Alihkan Perhatian
Pada saat awal menyapih mungkin anak akan memaksa untuk menyusu, atasi hal ini dengan mengalihkan perhatiannya atau menyibukkanya denga hal lain. Sebagai contoh mengajaknya bermain, membacakan buku, menonton TV, sembari memberinya makanan ringan yang sehat. Dengan begitu dia bisa kenyang tanpa minum ASI.

Cobalah Tidak Membiasakan Bayi Tidur Dengan Menyusu
Biasanya bayi akan tidur sambil menyusu, dimana ini adalah posisi yang mereka sukai. Akan tetapi pada saat menyapih, sebaiknya mulai hindarkan kebiasaan menyusu sebelum tidur dan berusahalah untuk menidurkan bayi tanpa harus menyusu secara bertahap.

Anda bisa menciptakan ritual atau kegiatan lain yang lebih menyenangkan sebelum tidur. Seperti misalkan memasukkannya dalam ayunan, atau membacakannya sebuah dongeng. Yang terpenting adalah membuat si kecil merasa nyaman tanpa harus menyusu. Bisa juga dilakukan dengan memeluk atau membelai si kecil agar ia lebih mudah tertidur.



Jangan Menolak Jangan Memberikan
Beberapa anak bisa disapih dengan cara yang sangat alami. Hal ini terjadi ketika anak benar-benar kehilangan minat pada ASI dan sesuai dengan usianya. Anak seperti ini pada dasarnya lebih mudah disapih. Anda bisa melakukan metode ini dengan tidak menawarkan ASI ketika anak tidak tertarik, dan tidak menolak ketika anak meminta. Hubungan ini akan membuat perasaan anak bisa mengerti jika sekarang waktu yang tepat untuk tidak minum ASI kembali. Tapi jangan mencoba memberikan empeng pada anak untuk mencegahnya meminta ASI. Jika Anda lakukan maka anak bisa terkena bahaya bayi menggunakan empeng.

Libatkan Keluarga untuk Menyapih
Urusan menyapih bukan hanya tanggungjawab ibu saja. Pada dasarnya anggota keluarga bisa membantu agar ibu lebih mudah untuk menyapih. Anda bisa mencoba bekerjasama dengan suami, nenek, kakek atau pengasuh yang dekat dengan anak. Cobalah berkomunikasi dengan mereka bahwa Anda mulai ingin menyapih. Sejak itu maka biasakan orang-orang di sekitar Anda untuk mencoba menawarkan susu botol pada anak. Cara ini memang tidak mudah, dan Anda harus sering mengulangi metode ini.

Ibu Harus Tegas
Salah satu cara menyapih anak dari ASI agar sukses adalah ibu tidak boleh terlihat ragu. Ingat, anak Anda sangat peka dan mampu membaca ekspresi wajah Anda, jadi ketika Anda terlihat tak tega untuk menyapih, alhasil anak juga akan tak rela untuk disapih.

Hal terpenting saat menyapih adalah fokus pada kenyamanan ibu dan anak. Nggak perlu memusingkan diri sendiri dengan membandingkan dengan orang lain karena tiap pengalaman adalah unik. Demikianlah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menyapih si buah hati dengan cara yang lebih baik tanpa menyakiti mereka. Untuk kesehatan buah hati, jagalah kebersihan rumah, terutama kamar mandi. Apabila terdapat kerak atau Jamur, langsung saja bersihkan denga Wisklin. Info lebih lanjut KLIK DISINI

Baca Juga :




Komentar

Postingan Populer